Cara Dunia ku Bekerja
Sebuah resolusi menghadapi tahun 2018!
-
Beberapa bulan ini, aku mulai fokus terhadap setiap pekerjaan yang kulakukan. Sesungguhnya, etos kerjaku cukup tinggi dimana orang tuaku kadang mem-protesku karena aku selalu pergi pagi dan pulang malam untuk bekerja. Bukan hanya untuk pekerjaan kantorku, tapi kadang untuk proyek lain ku bersama beberapa orang teman.
-
Beberapa bulan ini, aku mulai fokus terhadap setiap pekerjaan yang kulakukan. Sesungguhnya, etos kerjaku cukup tinggi dimana orang tuaku kadang mem-protesku karena aku selalu pergi pagi dan pulang malam untuk bekerja. Bukan hanya untuk pekerjaan kantorku, tapi kadang untuk proyek lain ku bersama beberapa orang teman.
Tanggal 2 September 2017 kemarin, tepat sudah 3 tahun aku bekerja pada perusahaan ini. Dan aku sempat merenung untuk melakukan flashback dari 3 tahun yang lalu. Dimana mungkin sudah banyak terjadi perubahan besar di dalam hidupku. Seringkali, ketika aku menyisir rambutku setiap pagi, aku melihat potongan rambutku yang semakin keatas dan semakin memperlebar jidat kepalaku. Apa aku sudah mulai tua?
Hari ini, ketika aku pulang kerja dan terkena macet yang cukup menyebalkan aku jadi mempunyai ide untuk menuliskan perspektif pemikiranku tentang 'Cara Dunia-ku Bekerja' dibandingkan dengan lifestyle lingkungan disekitarku.
Sebenarnya kalau melihat duniaku, mungkin duniaku sangatlah simpel dan sangat monoton. Mungkin inilah comfort zone ku pada saat ini. Dimulai dari bangun pagi hari, kemudian bekerja, dan saat pulang kerjaku mungkin hanya ku hiasi dengan berada di depan PC ku setiap hari untuk browsing ataupun bermain game. Sepertinya, PC ini adalah sebuah hartaku yang paling berharga saat ini. Sungguh monoton kurasa kehidupanku saat ini.
Saat ini, ada sebuah pergantian era di kantorku. Dimana banyak orang lama telah keluar dan berganti dengan wajah-wajah baru. Era dimana comfort zone ku sepertinya bakal berakhir. Dan mataku semakin terbuka, kehidupan seseorang tidak bisa dipaksakan. Entah itu seorang teman baikmu, ataupun saudaramu, kamu tidak bisa menentukan kehidupan mereka. Tapi merekalah sendiri yang menentukan kehidupan mereka sendiri. Baik maupun salah setiap keputusan dan perbuatan yang dilakukan, semua adalah resiko dan tanggung jawab secara pribadi. Dan kurasa, begitulah cara dunia ini bekerja.
Aku bisa memilih, untuk mendapatkan sebuah lifestyle yang tidak monoton. Aku sering bertukar pendapat dengan seorang teman mengenai lifestyle lingkungan disekitarku. Banyak dari antara teman-temanku memiliki lifestyle yang dirasa sungguh sempurna. Bangun siang hari, siang nongkrong di coffee shop, sore pergi ke gym, dan malam dinner mewah bersama teman-teman sosialita. Mereka seolah-olah tidak punya sebuah pekerjaan yang menyita waktu dan sepertinya mencari uang sungguhlah mudah untuk mereka. Dan kurasa, sungguh merupakan sebuah lifestyle yang di idamkan semua orang bukan? Akupun sempat bertanya-tanya, darimana mereka dapat uang untuk menjalani kehidupan yang sedemikian rupa? Apakah memang pekerjaan mereka telah memiliki sebuah sistem yang baik atau mereka hanya menikmati dari orang tua mereka?
Aku berpikir saat itu, bagaimana kalau aku berada dalam kehidupan mereka. Menikmati sebuah kehidupan seperti seorang anak raja tanpa harus memikirkan bagaimana mencari uang. Aku merenungi beberapa saat, dan aku lebih memilih untuk menjalani kehidupan seperti saat ini dibandingkan dengan kehidupan teman-temanku itu. Mengapa? Karena menurutku, inilah kehidupan paling normal yang sebaiknya kujalani saat ini.
Disaat aku menyisir rambutku, aku melihat bahwa aku semakin dewasa. Semakin banyak tanggung jawab yang nantinya harus kubawa. Aku bisa memilih untuk menghabiskan sebagian besar tabunganku untuk berfoya-foya (istilah pribadiku untuk lifestyle teman-temanku itu), tapi aku lebih memilih untuk menyisihkan sebagian besar pendapatanku untuk kutabung demi masa depanku. Membangun sebuah keluarga, memiliki sebuah tempat tinggal, menabung uang sekolah anak, ataupun untuk memberikan orangtuaku sebuah hadiah jalan-jalan keluar negeri di masa pensiunnya kelak. Kehidupanku saat ini mungkin tidaklah sempurna. Tapi aku lebih memilih kehidupanku saat ini, walau aku lebih banyak diam di rumah untuk menikmati me time ku, tapi ini memberikan aku waktu istirahat yang cukup untuk bekerja keesokan harinya. Dan saat aku memiliki waktu senggang untuk pergi keluar, aku lebih senang, karena aku bisa menghabiskan waktuku dengan berkumpul bersama orang-orang terbaik di dalam kehidupanku seperti dia, orang tuaku, dan beberapa temanku yang memang merupakan orang-orang yang ada di dalam kehidupanku beberapa tahun ini. Menghabiskan waktu bersama sambil bertukar pendapat satu sama lain. Sharing tentang pekerjaan, kehidupan dunia orang dewasa, ataupun berbicara hal-hal duniawi. Menghabiskan sedikit waktu dengan orang-orang terbaik seperti orang tua, akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan menghabiskan waktu dengan orang-orang lain yang mungkin hanya bertegur sapa dengan kita.
Dan satu pesan terakhir tentang bagaimana 'Cara Dunia ku Bekerja', adalah aku lebih bisa bersyukur dan menghargai tentang apa yang aku punya sekarang daripada memaksakan sesuatu yang akan aku ingin dapatkan.
Saat ini, ada sebuah pergantian era di kantorku. Dimana banyak orang lama telah keluar dan berganti dengan wajah-wajah baru. Era dimana comfort zone ku sepertinya bakal berakhir. Dan mataku semakin terbuka, kehidupan seseorang tidak bisa dipaksakan. Entah itu seorang teman baikmu, ataupun saudaramu, kamu tidak bisa menentukan kehidupan mereka. Tapi merekalah sendiri yang menentukan kehidupan mereka sendiri. Baik maupun salah setiap keputusan dan perbuatan yang dilakukan, semua adalah resiko dan tanggung jawab secara pribadi. Dan kurasa, begitulah cara dunia ini bekerja.
Aku bisa memilih, untuk mendapatkan sebuah lifestyle yang tidak monoton. Aku sering bertukar pendapat dengan seorang teman mengenai lifestyle lingkungan disekitarku. Banyak dari antara teman-temanku memiliki lifestyle yang dirasa sungguh sempurna. Bangun siang hari, siang nongkrong di coffee shop, sore pergi ke gym, dan malam dinner mewah bersama teman-teman sosialita. Mereka seolah-olah tidak punya sebuah pekerjaan yang menyita waktu dan sepertinya mencari uang sungguhlah mudah untuk mereka. Dan kurasa, sungguh merupakan sebuah lifestyle yang di idamkan semua orang bukan? Akupun sempat bertanya-tanya, darimana mereka dapat uang untuk menjalani kehidupan yang sedemikian rupa? Apakah memang pekerjaan mereka telah memiliki sebuah sistem yang baik atau mereka hanya menikmati dari orang tua mereka?
Aku berpikir saat itu, bagaimana kalau aku berada dalam kehidupan mereka. Menikmati sebuah kehidupan seperti seorang anak raja tanpa harus memikirkan bagaimana mencari uang. Aku merenungi beberapa saat, dan aku lebih memilih untuk menjalani kehidupan seperti saat ini dibandingkan dengan kehidupan teman-temanku itu. Mengapa? Karena menurutku, inilah kehidupan paling normal yang sebaiknya kujalani saat ini.
Disaat aku menyisir rambutku, aku melihat bahwa aku semakin dewasa. Semakin banyak tanggung jawab yang nantinya harus kubawa. Aku bisa memilih untuk menghabiskan sebagian besar tabunganku untuk berfoya-foya (istilah pribadiku untuk lifestyle teman-temanku itu), tapi aku lebih memilih untuk menyisihkan sebagian besar pendapatanku untuk kutabung demi masa depanku. Membangun sebuah keluarga, memiliki sebuah tempat tinggal, menabung uang sekolah anak, ataupun untuk memberikan orangtuaku sebuah hadiah jalan-jalan keluar negeri di masa pensiunnya kelak. Kehidupanku saat ini mungkin tidaklah sempurna. Tapi aku lebih memilih kehidupanku saat ini, walau aku lebih banyak diam di rumah untuk menikmati me time ku, tapi ini memberikan aku waktu istirahat yang cukup untuk bekerja keesokan harinya. Dan saat aku memiliki waktu senggang untuk pergi keluar, aku lebih senang, karena aku bisa menghabiskan waktuku dengan berkumpul bersama orang-orang terbaik di dalam kehidupanku seperti dia, orang tuaku, dan beberapa temanku yang memang merupakan orang-orang yang ada di dalam kehidupanku beberapa tahun ini. Menghabiskan waktu bersama sambil bertukar pendapat satu sama lain. Sharing tentang pekerjaan, kehidupan dunia orang dewasa, ataupun berbicara hal-hal duniawi. Menghabiskan sedikit waktu dengan orang-orang terbaik seperti orang tua, akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan menghabiskan waktu dengan orang-orang lain yang mungkin hanya bertegur sapa dengan kita.
Dan satu pesan terakhir tentang bagaimana 'Cara Dunia ku Bekerja', adalah aku lebih bisa bersyukur dan menghargai tentang apa yang aku punya sekarang daripada memaksakan sesuatu yang akan aku ingin dapatkan.
Komentar
Posting Komentar