Andre Jemblung, Kurus, dan Berisi



Seorang Andre Jemblung, pada masa-masa perkuliahan ku di antara tahun 2009 hingga 2012, dimana aku merupakan seorang yang mahasiswa yang cukup jemblung dan mungkin beratku mencapai 82,1 kg akan tetapi, walau aku jemblung secara fisik, tapi secara personal, aku menjadi seorang muda labil yang haus akan banyak hal di dunia ini. Baik, buruk, ataupun senang, sedih, semua telah kualami dalam masa awal menjelang akhir masa perkuliahanku ini. Mungkin bisa dikatakan, masa-masa puber ku, adalah masa-masa itu. Itu merupakan awal aku menulis blog ini untuk mengekspresikan apa unek-unek yang kurasakan pada saat itu.

Saat itu, masa senang adalah dimana aku mengenal banyak orang-orang baru di dalam kehidupanku. Mulai mengenal dan menganalisa watak seseorang secara mendalam. Mengenal sebuah perasaan baru di dalam kehidupan, memaksakan kehendak yang kurasa benar tanpa melihat sudut pandang orang lain (egois), dan mengetahui siapa kawan dan siapa lawan di dalam kehidupan kita. Dimana saat itu aku bisa disenangi, disayangi, oleh beberapa orang ataupun dapat dibenci oleh orang-orang lain di sekitarku pada saat yang bersamaan. Dari situ aku belajar, bahwa tidak semua orang dapat sejalan dengan pemikiran kita sehingga kita harus memilah-milah mana kawan yang akan mendukung dan membantu kita ataupun lawan yang akan selalu berusaha untuk menjatuhkan kita secara langsung maupun tak langsung.

Masa sedihku adalah dimana aku kehilangan seseorang yang cukup berarti di dalam masa kecilku yaitu seorang kakek yang sangat kusayangi. Sebelum pikun, Ia selalu menjagaku, menawariku makan saat dia memiliki makanan, atau menawari untuk membelikan makanan kesukaanku seperti sate. Saat masa tuanya, aku sering hanya duduk disampingnya, tanpa berkata apa-apa, hanya duduk menemani dia menyedot rokoknya. Dan aku merasakan seolah-olah kembali pada masa kecilku bersama dengannya. Masa ini, untuk pertama kalinya aku belajar untuk kehilangan seseorang di dalam kehidupanku. Karena aku percaya, setiap ada pertemuan, selalu ada perpisahan di dunia ini. Entah cepat, ataupun lambat. Hanya Tuhan yang bisa mengatur, berapa saat kita dapat bersama sebelum terpisahkan satu sama lain. Walau hanya setahun, tapi mungkin itu sudah membuat hidup ini menjadi berarti. Banyak pelajaran hidup yang aku dapatkan pada masa-masa sedih itu. Dan darisini aku belajar, "Memori itu tidak akan pernah bisa dilupakan, hanya kita saja yang berusaha untuk tidak mengingatnya kembali."

-

Seorang Andre Kurus, dimana aku mendekati masa-masa akhir perkuliahanku. Waktu dimana walau aku kurus, tapi aku sudah mulai belajar akan asam, manis, serta keras, lembeknya banyak hal yang ada di dunia ini. Hal ini yang menjadikanku dewasa muda yang lebih kuat pada saat itu melewati step dari seorang Andre Jemblung. Secara fisik, berat badanku juga turun karena pada saat itu sedang hits cara diet menggunakan diet OCD. Berat badanku saat kurus mungkin mencapai 73 kg pada saat itu.

Pada masa ini, aku belajar bagaimana cara menghargai orang lain agar kita juga dihargai. Bagaimana cara menjadi diri sendiri dan tidak memaksakan kehendak yang diinginkan sebelah pihak saja melainkan kedua pihak. Belajar untuk mengalah, walau sebenarnya tidak kalah. Berusaha untuk memaksakan kehendak yang kuyakin itu hal yang benar dengan catatan bahwa ketika akupun salah, aku juga harus bisa menerima pendapat orang lain. Dan belajar untuk bersekutu dengan kawan, sesudah kita mengenal siapa lawan dan siapa kawan kita.

Aku mensyukuri karena aku bisa melewati step seorang Andre Kurus dengan baik. Saat itu pula dimasa ini, aku mengenal arti dunia kerja yang sesungguhnya saat aku berada di Jakarta. Menurutku, saat aku berada di Jakarta merupakan sebuah pengalaman yang sangat membentuk ku menjadi seorang Andre Berisi. Banyak post tentang kehidupan saya di Jakarta telah saya post sebelumnya. Jika ada waktu luang, silahkan membaca blogpost saya mengenai Jakarta. Sebagai intinya, Jakarta membuat saya menjadi personal yang lebih baik daripada sebelumnya.

-

Seorang Andre Berisi, cukup munafik sebenarnya menulis jika aku merupakan seorang yang berisi daripada orang-orang lain. Tapi disini aku merasa bahwa aku jauh lebih berisi daripada masa-masa perkuliahanku ataupun masa-masa awal aku bekerja. Kehidupan di Jakarta merupakan fondasiku, dan saat ini aku mulai membangun kehidupanku di masa yang akan datang dengan baik dan berhati-hati.

Mengapa aku mengatakan bahwa aku mulai berisi? Karena disini aku merasa menjadi personal yang jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. Aku mulai memutuskan untuk mengawali dan mengakhiri hari dengan selalu berdoa. Mendoakan apa yang ada di masa lalu, mendoakan apa yang terjadi hari ini, dan mendoakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena aku percaya, hasil yang telah kudapatkan saat ini, tak akan berhasil tanpa adanya Tuhan dan doa dari orang tuaku.

Aku mulai sabar ketika menghadapi seorang customer yang sering menghujatku dengan kata-kata kasarnya, seseorang yang dengan sengaja tidak mau membayar tepat waktu agar komisiku tidak cair, ataupun seorang ingin menipuku karena aku mungkin masih seorang muda dibandingkan dengan dirinya. Makian, sumpah serapah, sudah sering kudengarkan dari mulut seorang intelek customerku. Akan tetapi, aku tidak pernah memendamnya di dalam hati karena aku saat ini sudah mulai belajar. Untuk mengenal sudut pandang mereka. Mungkin mereka memang egois, punya kepentingan sendiri, dan begitupula aku. Tapi aku hanya bersabar, menerima saja, dan berharap semua pasti ada jalan keluar terbaik asal aku pun juga berusaha dengan terbaik.

Seringkali di malam hari, aku mendoakan masa laluku. Bukan karena aku ingin kembali untuk mengulang ataupun memperbaiki masa laluku, tapi aku mendoakan untuk menjadikannya sebagai pelajaran di dalam kehidupanku dimasa yang akan datang. Memaafkan setiap apa masalah yang ada, dan selalu berdoa untuk yang terbaik pada masa ini bagi kehidupan di masa laluku. I never knew how strong I was until I had to forgive someone who wasn't sorry, and accept an apology that I never received. Dari kalimat itu, aku belajar bagaimana caranya mendewasakan diriku satu step menjadi lebih baik dengan memaafkan apa yang telah dilewati.

Aku mulai mengenal bagaimana cara dunia ini bekerja terhadap kehidupan. Aku mulai belajar bagaimana cara bekerja keras agar menghasilkan rejeki. Dan aku mulai belajar, bagaimana bisa menjadi terang dan garam bagi dunia ini. Berbagi dengan sesama, ataupun mengamalkan janji nama baptis Santo Fransiskus Asisi. Lebih mendekatkan diri kepada orang tuaku dan orang-orang disekitarku. Melakukan hal yang terbaik bagi mereka, karena agar dimasa yang akan datang, aku bisa dikenal menjadi seorang Andre yang baik. Bukan seorang Andre yang ada dimasa lalu yaitu Andre yang pembuat onar.

Aku tidak berharap untuk bisa merubah masa lalu, aku tidak berharap untuk bisa mengulang masa-masa itu, tapi aku hanya berusaha untuk memperbaiki apa yang salah yang pernah kulakukan. Kehidupan saat ini bukan bergantung dari masa lalumu. Tapi bergantung dari apa yang akan kita usahakan dalam masa ini.

Semoga kamu bisa selalu berbahagia di masa yang akan datang tanpa memikirkan sebuah masa lalu, karena coretan tinta hari ini lebih berarti daripada coretan tinta di pada masa lalu! :)

Komentar

Postingan Populer