Sudahkah kita?
Hari ini, aku sedikit merenung. Kembali mencoba mengerti berbagai macam tipe orang yang ada. Aku coba untuk merenungi, melalui perspektif yang ada dari dalam diriku sendiri. Mungkin dengan berusaha menilai diri sendiri terlebih dahulu akan membuat aku jauh lebih baik, daripada menilai diri orang lain terlebih dahulu.
Sudahkah kita.
Bekerja dengan baik.
Bekerja dengan baik.
Rajin bekerja setiap hari. Bisa dipercaya dan dapat diandalkan. Jujur dan tidak pernah berusaha mencurangi atau merugikan orang lain. Memiliki komitmen dan etos kerja yang sangat tinggi terhadap apa yang dikerjakan.
Berdoa dan percaya kepada-Nya.
Berdoa dan percaya kepada-Nya.
Mengawali dan mengakhiri hari dengan berdoa kepada Tuhan yang merupakan Sang Pencipta kita. Pemberi rejeki, kesehatan, dan kehidupan bagi kita. Selalu bersyukur atas apa yang dijalani setiap hari. Baik ataupun buruk, pasti Tuhan memiliki maksud dari itu semua. Dan yang terpenting, selalu berusaha dekat dengan-Nya adalah kunci dari kesuksesan di dalam kehidupan ini.
Bertanggung jawab terhadap segala hal.
Bertanggung jawab penuh terhadap apa yang telah dilakukan dan dikerjakan. Kesalahan memang pasti pernah dilakukan, tidak apa-apa karena semua orang pernah salah. Tapi rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi biasanya tidak dimiliki oleh semua orang yang pernah bersalah. Ada yang sering melarikan diri saat dicecar komitmen untuk bertanggung jawab, melimpahkan ke orang lain. Hanya berusaha mengambil suka nya saja dan melemparkan duka pada orang lain.
Menghormati dan menghargai orang lain.
Baik terhadap semua orang. Tidak membeda-bedakan orang. Ataupun tidak membenci orang. Selalu berusaha untuk menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dihormati dan dihargai orang lain juga. Saling menjaga perasaan orang satu sama lain.
Baik terhadap semua orang. Tidak membeda-bedakan orang. Ataupun tidak membenci orang. Selalu berusaha untuk menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dihormati dan dihargai orang lain juga. Saling menjaga perasaan orang satu sama lain.
Menolong orang lain.
Berusaha untuk selalu menolong orang-orang yang ada di sekitar kita jika memiliki sebuah permasalahan. Berusaha untuk membantu menolong dalam segala hal. Tak harus secara materi, tapi bisa berupa sebuah dukungan moral. Berusaha menolong orang, walau kita tidak kenal dekat atau kenal baik. Selalu berpikir positif, jika kita menebar kebaikan pada orang lain, maka nantinya kita akan menuai kebaikan juga.
Hidup secara seimbang.
Berusaha untuk selalu menolong orang-orang yang ada di sekitar kita jika memiliki sebuah permasalahan. Berusaha untuk membantu menolong dalam segala hal. Tak harus secara materi, tapi bisa berupa sebuah dukungan moral. Berusaha menolong orang, walau kita tidak kenal dekat atau kenal baik. Selalu berpikir positif, jika kita menebar kebaikan pada orang lain, maka nantinya kita akan menuai kebaikan juga.
Hidup secara seimbang.
Tidak hanya selalu berfokus dan selalu menghabiskan waktu dengan bekerja saja. Tetapi harus balance dengan membagi waktu bersama kehidupan lain seperti keluarga, teman, atau dengan hal 'me time' yang mungkin dimiliki oleh semua orang. Memperbanyak istirahat karena tubuh kita juga memerlukan istirahat. Tubuh yang sehat juga dapat membuat kehidupan kita lebih seimbang nantinya.
Tidak acuh, sombong, dan merendahkan orang lain.
Selalu menganggap bahwa orang lain bukanlah atasan ataupun bawahan kita. Tidak membeda-bedakan derajat orang dilihat dari fisik, materi, jabatan ataupun tingkat pendidikan nya. Berusaha untuk menganggap sama semua orang. Tidak angkuh dengan memilih-milih dimana harus bersikap baik hanya untuk orang-orang tertentu saja. Tidak sombong dengan menyombongkan keadaan diri sendiri baik secara materi, tingkat pendidikan, maupun jabatan. Jadi darisitu mungkin orang akan bisa menilai diri kita, apakah kita seorang 'penjilat' atau bukan.
Tidak berprasangka buruk pada orang lain.
Memiliki pemikiran yang positif dalam segala hal. Selalu berpikiran positif, tidak memikirkan hal-hal yang buruk tentang orang lain. Jika kita memulai menilai orang lain dengan melihat segala hal yang negatif, pastinya semua orang selalu memiliki hal negatif termasuk diri kita sendiri. Jadi berusaha mengubah perspektif pemikiran kita dengan melihat sisi positif dari orang lain. Melihat kebaikan apa yang telah dilakukan orang itu. Bukan selalu melihat kejelekan orang itu. Selalu berpikiran positif akan membawa kehidupan kita ke arah yang lebih positif juga nantinya.
Tidak mengumbar kebencian.
Selalu membicarakan kejelekan orang lain dibelakang. Membagikan kebencian dengan menceritakan suatu hal hanya dari 1 sisi perspektif pemikiran saja tanpa melihat perspektif pemikiran lain. Menghasut teman untuk ikut membenci orang tersebut karena sesuatu yang tidak dilakukan orang itu kepada teman. Berusaha untuk menjadi orang yang selalu melihat ke 2 sisi perspektif lain ketika ada sebuah konflik.
Sebuah ilustrasi :
Ada sebuah minimarket pada jalan raya yang mengubungkan kota A dan B. Kemudian ada 2 buah mobil datang berlawanan, satu dari kota A dan satu dari kota B.
Mobil dari kota A membuat statement, minimarket tersebut berada di SISI KIRI jalan.
Mobil dari kota B membuat statement, minimarket tersebut berada di SISI KANAN jalan.
Sebuah ilustrasi :
Ada sebuah minimarket pada jalan raya yang mengubungkan kota A dan B. Kemudian ada 2 buah mobil datang berlawanan, satu dari kota A dan satu dari kota B.
Mobil dari kota A membuat statement, minimarket tersebut berada di SISI KIRI jalan.
Mobil dari kota B membuat statement, minimarket tersebut berada di SISI KANAN jalan.
Mana statement yang benar untuk menggambarkan posisi minimarket tersebut?
Dan sebuah kalimat penutup akhir tentang perspektif renunganku hari ini,
Dan sebuah kalimat penutup akhir tentang perspektif renunganku hari ini,
Sudahkah kita menjadi lebih baik?
Komentar
Posting Komentar