Mari Kita Belajar PKn!
Dan pada akhirnya, jemari tangan saya gatal juga untuk menulis opini pribadi setelah kurang lebih 2 bulan ini, buwanyak sekali polusi visual yang mondar mandir pada newsfeed facebook saya, serta mengenai hal yang baru saya baca dan terjadi di Surabaya membuat saya tergelitik untuk menulis sebuah blogspot ini. Saya kadang merasa heran, beberapa orang teman pada facebook saya yang 'katanya' pintar, intelek, ber-integritas, dan sudah menjadi sarjana seperti saya, tapi memiliki pola pikir seperti orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali! Miris bukan? Mungkin orang tersebut belum pernah mampir pada blog saya ini karena sebelumnya saya sudah pernah menulis masalah ini beberapa tahun yang lalu disini.
Oke sekian pembukaan dari saya, dan mari kita belajar PPKn atau nama gaul nya sekarang PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) pada Materi Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia. Btw, ini buat anak-anak kelas 3 SD loh!
Dari slide yang sudah saya kumpulkan dan susun dari sumber serta yang sudah saya tambahkan warna merah seperti efek stabilo ini, apakah ada pertanyaan yang mau anda tanyakan mengenai 'Keberagaman Bangsa Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika?' Saya rasa dari gambar yang saya lampirkan di atas sudah cukup jelas mengenai artinya kan?
Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila dan disebutkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dari Pancasila itu sendiri. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, Oleh karena itu di Indonesia, ada banyak sekali suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Bhinneka Tunggal Ika sendiri disini menjadi sebuah dasar dari bangsa ini yang dimana bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar karena terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Jadi, kita harus memahami dan mengormati itu terlebih dahulu!
Sebenarnya cukup miris tentang keadaan di Indonesia saat ini dimana Bhinekka Tunggal Ika sendiri sudah tidak dijunjung tinggi oleh beberapa pihak. Sungguh menyedihkan! Kelompok-kelompok kecil yang dulu awalnya telah bersatu padu melawan penajahan kolonial ini ingin kembali dipecah belah oleh pihak-pihak yang lebih menjunjung tinggi salah satu nilai, seperti keagamaan. Sejujurnya, saya capek melihat newsfeed facebook saya isinya perang komentar dan berita sana sini. Saya pun sendiri malas untuk mengomentari atau mendukung salah satu pihak. Yang jelas, saya lebih menggunakan logika saya daripada teori/ajaran yang sudah ada. Walau kadang kita merasa tidak mungkin untuk mengubah teori/ajaran yang sudah tertulis dalam waktu ribuan tahun, tapi bagi saya sudah mungkin saatnya ribuan tahun tersebut sudah merupakan waktu yang lama dan perlu memiliki teori/ajaran yang perlu dikaji kembali yang disesuaikan dengan dunia modern saat ini. Karena ilmu logika pengetahuan dan agama seharusnya berbanding lurus sehingga tidak adanya gesekan pendapat antara kedua belah pihak yang membela ilmu logika pengetahuan dengan agama. *Ini menurut opini pribadi saya sendiri.
Kemudian, masih dalam topik yang sama juga pelajaran PKn dengan sumber lain. Ini salah satu pertanyaan yang sering muncul dulu waktu ulangan PKn saya baik dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. "Apakah isi dari UUD 1945 pasal 29 ayat 2?" Jika anda tidak tahu jawaban pertanyaan saya, silahkan anda baca artikel nya dan cari jawabannya disini.
Dalam kehidupan kita di Indonesia, toleransi sangatlah diperlukan. Salah satu hal sederhana nya adalah dengan cara saling menghormati orang lain beribadah menurut kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Akhir-akhir ini di Indonesia banyak sekali hal-hal yang tidak mengenakkan tentang hal-hal yang intoleran. Oleh karena itu, menurut saya kedewasaan pola pikir kita diuji disini. Bagaimana kita tidak boleh dibodohi oleh provokator yang ingin memecah belah bangsa ini!
Ilustrasi diatas merupakan sebuah ilustrasi yang sangat mencerminkan kehidupan di Indonesia saat ini, Betapa mudahnya bangsa Indonesia terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tidak ada masalah dibuat menjadi ada masalah, masalah kecil dibuat menjadi seolah-olah besar, masalah besar dibuat untuk mempengaruhi banyak orang agar ikut serta terlibat, dan juga yang paling miris, adanya beberapa pihak yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perubahan di Indonesia sebaiknya diawali dengan mengakui ke-bhinneka-an yang ada Indonesia terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan saling menghormati dan toleransi serta yang paling penting adalah tidak mudah terprovokasi. Banyak sekali orang Indonesia yang pintar setara sarjana tetapi mudah diprovokasi. Ilmu pengetahuan mu tidak ada gunanya jika kita dengan mudah emosi serta terprovokasi.
Sedikit pesan dari saya sebagai pentutup mengutip sebuah pesan dari Tokoh Idola Dunia yang berasal dari Indonesia.
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
- Ir. Soekarno, Presiden 1 Republik Indonesia
izin pakai gambar paling untuk PPT pengajaran pak,
BalasHapus