#Hello2014


#Hello2014! Begitulah sebagian besar sambutan terhadap tahun 2014 ini. Akhirnya tahun 2013 telah terlewati dengan baik dan mari kita sambut tahun 2014 dimana tahun ini merupakan bakal menjadi tahun dalam kehidupan saya.

Mengapa penting? Karena tahun ini merupakan tahun pada akhir masa studi saya dan dimana tahun ini merupakan tahun awal dimana saya menjalani kehidupan baru menjadi seorang sarjana muda dengan segudang cita-cita. Saya berharap demikian. Saat ini, saya sudah berhasil menyelesaikan sidang kolokium saya sampai ke 3 dengan baik, dan jika Tuhan berkenan, saya bisa mengikuti sidang akhir kelulusan di bulan Februari 2014 dan dapat mengikuti wisuda pada Maret 2014! Semoga!

Setelah lulus, tujuan utama saya adalah meninggalkan kehidupan di Surabaya dan mencoba merintis karir di Jakarta, Ibu Kota. Meninggalkan area comfort zone dimana semua bagian dalam hidup saya ada di kota Surabaya. Bagi saya, Surabaya bukan hanya sekedar hometown bagi saya, tapi Surabaya telah menjadi bagian dalam kehidupan saya baik keluarga, teman, pacar, masa lalu, atau bahkan menjadi masa depan saya kelak. Life begins in the end of your comfort zone, saya harus meninggalkan zona nyaman saya untuk memulai kehidupan pada kota baru, lingkungan baru, teman-teman baru, serta impian baru untuk menjadi orang yang sukses dimasa yang akan datang.

Saya mempunyai impian. Impian dimana saya dapat sukses pada usia muda, memiliki penghasilan yang cukup, dapat bersekolah S-2 dengan biaya saya sendiri, serta saya dapat menyenangkan orang tua saya secepat mungkin selama mereka masih ada. Saya ingin membelikan mereka mobil, rumah, atau dapat mengajak orang tua saya berkeliling dunia selama mereka masih kuat. Itu adalah cita-cita yang ingin saya wujudkan pada orang tua saya yang telah membesarkan saya dengan baik.

Saya memiliki 2 orang kakak sebenarnya. Akan tetapi, melihat apa yang dilakukan keduanya sehari-hari saya menjadi sedikit prihatin dan kecewa. Kakak pria saya adalah seorang yang cuek. Tidak dapat diberi nasehat, suka seenaknya sendiri, dan selalu mengecewakan orang tua. Mengecewakan dalam arti, dia sering sekali membuat orang tua marah karena dia seringkali mengutamakan keluarga orang lain dibanding keluarganya sendiri. Dia tidak pernah ingat akan orang tua dan sering bertindak ceroboh. Pernah suatu ketika papa marah karena dia lebih sering untuk mentraktir orang lain (keluarga sepupu/dsb, teman, dll) dibandingkan dengan keluarganya sendiri. Melihat papa kecewa, saya berjanji di masa yang akan datang ingin untuk sering mengajak makan keluarga saya agar kita dapat berkumpul bersama dibalik kesibukan masing-masing. Tak harus mahal atau mewah, yang penting bisa mengajak pergi makan pastilah dapat membuat orang tua senang. Kakak wanita saya orangnya sebenarnya sayang orang tua. Tapi dia sangat boros. Hampir tidak memiliki tabungan dan selalu membelanjakan uangnya untuk keperluan pribadi seperti baju-baju, sepatu, dll. Jarang sekali membantu untuk menjaga toko menggantikan orang tua, selalu pergi keluar rumah disaat ada waktu kosong. Kadang, orang tua sering tidak mengerti dengan anak karena anak yang jarang dirumah membuat orang tua tidak bisa leluasa mendengarkan cerita dari anak.

Sebenarnya, dulu ada kejadian dimana saya ingin keluarga saya seperti keluarga pada umumnya. Kejelekan orang tua saya, adalah mereka selalu mengutamakan toko, dibanding kesenangan keluarga. Hal ini seringkali menjadikan saya marah terhadap orang tua karena waktunya habis untuk dibuat ke toko. Akan tetapi, orang tua pelan-pelan memperbaiki situasi dengan selalu mengajak keluarga berkumpul suatu saat. Akan tetapi kembali lagi, 2 orang kakak saya seringkali sibuk dengan urusannya masing-masing tanpa memikirkan maksud baik dari orang tua. Tapi, beginilah keluarga saya. Walau itu semua, saya menyayangi setiap bagian di dalam keluarga saya. 


Saya memiliki ketakutan terhadap orang tua saya jika saya pergi ke Jakarta. Dengan kondisi orang tua yang semakin bertambah umurnya, kekuatan berkurang, dan semoga kesehatannya tidak berkurang, bagaimana dengan toko saya ? Biasanya, ketika orang tua ingin istirahat, saya selalu ada untuk menjaga toko sebentar menggantikan orang tua saya karena 2 orang kakak saya yang sudah bekerja. Jika saya meninggalkan mereka, bagaimana dengan toko saya ? Waktu istirahat orang tua saya menjadi semakin sedikit disaat kondisi mereka yang semakin menua. Mengharapkan kakak-kakak saya belum tentu mereka bisa diandalkan. Seringkali, hal ini menggangu pikiran saya terhadap rencana untuk memulai karir di Jakarta. Tetapi kembali lagi, papa selalu berkata "Nek kon apene sukses, kabeh iku kudu dimulai teko Jakarta, goleko pengalaman. Kerasan opo gak, kudu dibetah-betahno. Aku pengen kon jadi orang seng sukses. Toko iki wes ga usah mo pikiri, nek kesel yo tutup ae." Ada perasaan bangga sekaligus sedih mendengar omongan papa. Bangga, karena orang tua selalu berharap anaknya sukses, dan sedih ketika harus meninggalkan kehidupan bersama orang tua. Tapi, semoga orang tua selalu sehat dan saya dapat menjadi seseorang yang jauh lebih baik di Jakarta sesuai dengan harapan mereka.

Saya selalu berdoa, agar kedua orang tua saya bisa selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan dan dapat melihat anak-anaknya menjalani kehidupan dengan baik dan berhasil di masa yang akan datang.

Kehidupan Jakarta dimasa lalu seperti pada post blog saya yang pertama kadang masih terbayang. Pada waktu itu saya di Jakatra menjadi homesick dan selalu ingin pulang. Tetapi dengan semakin matangnya pikiran saya kedepan, saya berharap agar saya bisa cepat beradaptasi nantinya di Jakarta. Memulai hidup baru dengan lingkungan baru, teman-teman baru, serta harapan baru untuk dapat berhasil di masa yang akan datang. Selalu berharap, bahwa kehidupan yang akan ditinggalkan nantinya akan menjadi jalan terbaik di masa yang akan datang.

Hal yang bisa saya lakukan saat ini adalah mengerjakan skripsi saya dengan baik agar dapat membanggakan orang tua walau saya lulus 4.5 tahun. Serta saya selalu menyayangi orang tua saya dan keluarga saya sampai kapanpun. Semoga mereka diberikan kesehatan sampai melihat saya dapat meraih cita-cita saya.

Sebuah foto keluarga lama dengan sebuah ucapan pribadi.



Komentar

Postingan Populer