My | Mood Booster



18 November 2012, mungkin sebuah hari yang cukup bersejarah untuk salah satu saudara saya yang melangsungkan pernikahan nya hari ini. Dari dalam hati saya yang paling dalam saya mengucapkan "Selamat, semoga menempuh hidup baru dengan sukacita, sesuatu yang dipersatukan Tuhan, hanya boleh bisa dipisahkan oleh Tuhan juga".

Sejujurnya, hari ini saya menyalakan alaram dan bangun setengah 6 pagi. Sungguh sesuatu yang menyenangkan karena kemarin malam saya telah memiliki janji dengan dia untuk pergi ke gereja bersama-sama. Jauh dari lubuk hati saya, saya sangat mengharapkan bisa pergi ke gereja bersama dengan dirinya. Mengenalkan dirinya pada Tuhan agar kami diberikan sebuah jalan untuk hubungan yang lebih serius. Itulah harapan saya dengan mengajaknya ke gereja bersama. Saya terbangun dengan sebuah mood yang cukup menyenangkan.

Tetapi saya membaca bbm yang dia berikan bahwa dia mungkin tidak enak badan dan tidak dapat ke gereja bersama. Sedikit kecewa sebenarnya, tapi saya tidak terlalu mempermasalahkan sejujurnya karena menurut saya kesehatannya jauh lebih penting daripada pergi ke gereja bersama-sama. Saya pun memaklumi dan membatalkan ke gereja bersama dengannya karena saya memutuskan untuk pergi ke gereja di belakang rumah saja.

Saya adalah seseorang yang biasa mengatur jadwal saya setiap hari. Tapi kadangkala jadwal yang sudah saya atur tidak sesuai dengan harapan saya karena terkendala sesuatu dan biasanya yang menjadi kendala saya adalah 'Orang Tua'. Janji-janji saya seringkali gagal karena pada 'last minute', orang tua selalu memberi mandat yang harus dilakukan. Contohnya pada kemarin pagi. Saya janji untuk kerja kelompok bersama teman-teman pukul 10.00, akan tetapi tiba-tiba pada pukul 09.00 sebelum bersiap-siap untuk pergi, orang tua memberikan mandat untuk mengisi nitrogen mobil di bengkel. Seringkali, saya memaklumi karena mungkin saya seorang anak pria bungsu yang menjadi tumpuan terdepan orang tua saat ini karena saudara-saudara saya yang memiliki kesibukan lain. Ok! Saya melakukan apa yang disuruh orang tua.

Akan tetapi, apa yang dilakukan orang tua saya hari ini sungguh sedikit membuat mood saya turun. Karena dia sedang sakit, saya langsung berencana setelah pulang gereja untuk datang kerumahnya dan memberikan sebuah susu steril untuk diminum. Saya dengar, bahwa susu steril dapat menetralkan racun-racun yang ada dalam tubuh. Karena dia mungkin salah makan, saya berpikir untuk membawakan susu steril padanya setelah pulang gereja. Setelah saya selesai mandi dan bersiap-siap, saya mengambil kunci mobil dan menyalakan mobil. Tiba-tiba orang tua saya melarang saya untuk pergi menggunakan mobil karena mobilnya mau dipakai. Saya langsung berpikir, mobil lain masih ada dan kenapa saya dilarang. Saudara saya yang datang menginap pun membawa mobil, tapi kenapa saya dilarang karena mobil tidak mungkin kekurangan mobil. Saya diomeli dan orang tua saya mengatakan jika memakai mobil harus ada di rumah sebelum jam 9. Gereja jam 8 pagi, dan jam 9 pagi saya sudah harus ada di rumah. Akhirnya, saya pun mengalah untuk tidak memakai mobil.

Masalah berlanjut ketika pulang gereja, ternyata mobil pun masih nganggur dan tidak dipakai sekitar setengah 10 pagi. Saya pun heran kenapa tadi saya diomel-omeli tapi mobil pun tidak dipakai. Saya pun langsung berbicara dengan orang tua saya kalau saya ingin menggunakan mobil dan herannya, kali ini saya di ijinkan. Segera, saya langsung berganti pakaian dan pergi membeli susu steril. Lain cerita kemudian, di tengah jalan, saya di bbm oleh saudara perempuan saya sambil meng-'PING!!!' bahwa dia menanyakan saya pulang jam berapa karena dia ingin menggunakan mobil. Saat itu juga, saya langsung shock dan mood saya kembali down. Dia mengomeli saya dan menyuruh untuk segera pulang. Saya sendiri berencana untuk potong rambut sesudah itu tapi saya batalkan karena mungkin saudara perempuan saya lebih membutuhkan untuk ke salon bersama dengan mama saya. Segera saya langsung pulang karena dia mungkin terburu-buru dari ketikan bbm yang dia kirim. Akan tetapi, ditengah jalan pulang, dia berkata bahwa dia pergi baru jam 1 siang. Langsung saya mengomeli dia dan sedikit ada cekcok. Tapi akhirnya saya tetap pulang ke rumah dan tidak menggunakan mobil dan saudara perempuan saya ngomel layaknya dia merasa paling benar dan layak untuk menggomeli. Saya pun diam saja dan tidak mau menghiraukannya sembari dia mengomel-ngomel sendiri.

Sejujurnya, saya pun mengerti kalau ada orang yang lebih membutuhkan. Tapi TOLONG, bilanglah yang lengkap. Saya sumpek karena jadwal harian yang saya atur selalu berantakan gara-gara pihak-pihak lain. Saya sendiri selalu berusaha mengalah dan mengerti. Tolong dimengerti, saya sendiri memiliki kehidupan sendiri diluar keluarga yang ingin saya jalani seperti kehidupan tentang dirinya saat ini.

Walau saya sedikit terlihat mengomel-ngomel di dalam blog, tapi saya rasa menulis unek-unek saya di dalam blog cukup untuk mengurangi emosi saya saat ini. Di sisi lain, saya berharap agar cara lain saya untuk mengeluarkan unek-unek saya adalah saya dapat berbicara banyak dengan seseorang sambil bertukar pikiran. Mungkin bukan hari ini, tapi saya harap, kesempatan itu akan datang dalam waktu dekat ini.

Saya senang karena telah bertemu walau hanya sebentar. Saya melihat tubuhnya sedang tidak fit dan sedikit pucat. Saya sendiri tidak memaksakan diri untuk berada disana lama-lama. Saya berharap, kondisi tubuhnya semakin membaik karena saya sadari, saat ini saya sangat peduli dengan dirinya melebihi diri saya sendiri. Mungkin, dirinya adalah mood booster saya saat ini karena akhir-akhir ini semua yang saya lakukan seringkali untuk dirinya..

Get Well Soon My Mood Booster :) 

Komentar

Postingan Populer